Dinas Perpustakaan Sawahlunto Raih Penghargaan Nasional Atas Inovasi Program Literasi di Lembaga Pemasyarakatan
Sawahlunto, Sumatera Barat – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Sawahlunto mendapatkan penghargaan tingkat nasional atas kontribusinya dalam meningkatkan literasi di Rumah Tahanan (Rutan) setempat. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Perpustakaan Nasional RI dalam acara Gala Anugerah Literasi 2024 di Jakarta, sebagai apresiasi terhadap program transformatif yang telah mengubah wajah pendidikan di balik jeruji besi.
Program Literasi yang Menginspirasi dari Dinas Perpustakaan Sawahlunto
Selama dua tahun terakhir, Dinas Perpustakaan Sawahlunto telah menjalankan inisiatif “Buku Menjembatani Kebebasan”, sebuah gerakan yang bertujuan untuk:
✔ Menyediakan akses buku berkualitas bagi warga binaan, mulai dari bacaan umum hingga keterampilan praktis.
✔ Mengadakan kelas baca dan diskusi dengan melibatkan relawan dari komunitas literasi lokal.
✔ Pelatihan menulis dan kewirausahaan untuk mempersiapkan narapidana menghadapi kehidupan pascapembebasan.
Program ini tidak hanya meningkatkan minat baca, tetapi juga membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan harapan hidup para penghuni Rutan.
Dampak Positif bagi Warga Binaan
Berkat program ini, beberapa pencapaian signifikan telah tercatat:
-
50% peningkatan peminjaman buku di perpustakaan Rutan Sawahlunto.
-
Puluhan naskah karya tulis dari warga binaan telah terkumpul dan beberapa bahkan dipublikasikan dalam antologi lokal.
-
Pembentukan kelompok usaha kecil seperti kerajinan tangan dan budidaya tanaman, yang dimotori oleh mantan narapidana.
“Saya belajar menjahit dari buku yang dipinjamkan perpustakaan. Sekarang saya punya usaha kecil setelah bebas,” kisah Andi (35), salah satu peserta program.

Baca Juga: Pergantian Jitu Luis Milla yang Mengantar Indonesia ke Semifinal
Kolaborasi Dinas Perpustakaan Sawahlunto dengan Berbagai Pihak
Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk:
✅ Kemenkumham – Memfasilitasi pelaksanaan program di lingkungan Rutan.
✅ Komunitas Literasi Sawahlunto – Menyediakan relawan pengajar dan pendamping.
✅ Pemerintah Daerah – Mengalokasikan anggaran khusus untuk pengembangan perpustakaan keliling.
Respons Pemerintah dan Masyarakat
Kepala Dinas Perpustakaan Sawahlunto, Dr. Fitriani, M.Pd., menyatakan bahwa penghargaan ini adalah motivasi untuk terus berinovasi. “Kami sedang mengembangkan program lanjutan, seperti perpustakaan digital dan kerja sama dengan dunia industri untuk penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta, mengapresiasi langkah ini sebagai bagian dari visi kota yang berkelanjutan. “Literasi adalah kunci rehabilitasi. Kami ingin mantan narapidana bisa kembali berkontribusi positif di masyarakat,” tegasnya.
Tantangan dan Rencana ke Depan
Meski telah menuai kesuksesan, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi:
🔹 Keterbatasan jumlah buku dengan variasi topik.
🔹 Perluasan program ke lapas perempuan dan anak.
🔹 Peningkatan kesadaran masyarakat untuk mendonasikan buku bekas layak baca.
#LiterasiUntukPerubahan #SawahluntoMembaca #RehabilitasiMelaluiBuku