Jakarta Selatan 24 Jam — Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) terus menggencarkan kegiatan pemangkasan dan perawatan pohon rawan tumbang di berbagai titik wilayah menjelang dan selama musim hujan. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan bencana serta untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga, terutama di kawasan padat lalu lintas dan pemukiman.
Wali Kota Jakarta Selatan, Muhammad Anwar, menegaskan bahwa kegiatan pemangkasan tersebut tidak hanya bersifat rutin, tetapi juga menjadi bagian dari langkah antisipatif menghadapi potensi cuaca ekstrem. Ia menginstruksikan seluruh jajaran kecamatan, kelurahan, serta Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk bekerja sama dalam melakukan pemetaan pohon-pohon besar yang berpotensi membahayakan warga.
“Kami minta semua unsur terkait untuk lebih peduli terhadap kondisi lingkungan. Pohon-pohon yang terlihat miring, rapuh, atau sudah berusia tua harus segera dipangkas atau ditebang agar tidak membahayakan masyarakat. Kita tidak ingin ada kejadian negatif seperti pohon tumbang yang menimpa kendaraan atau menutup jalan terjadi lagi,” ujar Anwar, Senin (10/11/2025).
Menurutnya, sejumlah titik rawan telah diidentifikasi oleh petugas lapangan, seperti di Jalan TB Simatupang, Jalan Fatmawati, Jalan Sudirman–Senayan, hingga kawasan Kebayoran Baru dan Pasar Minggu, yang dikenal memiliki banyak pepohonan besar di tepi jalan. Tim gabungan dari unsur Pemkot, PPSU, dan petugas pertamanan telah disiagakan untuk melakukan pemangkasan secara berkala.
Selain penanganan langsung di lapangan, Pemkot Jaksel juga menggencarkan sosialisasi kepada warga dan pengelola kawasan perumahan agar turut memeriksa kondisi pohon di sekitar tempat tinggal atau lingkungan kerja mereka. Warga diimbau segera melapor ke kelurahan atau melalui kanal pengaduan Jakarta Siaga 112 apabila menemukan pohon yang dianggap berisiko tumbang.
Anwar menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program “Jakarta Selatan Siaga Musim Hujan”, yang melibatkan koordinasi lintas sektor antara pemerintah kota, kecamatan, kelurahan, BPBD, dan Dinas Lingkungan Hidup. Program ini tidak hanya mencakup pemangkasan pohon, tetapi juga normalisasi saluran air, pembersihan got, serta kesiapan alat berat untuk penanganan darurat.
“Kami juga berkoordinasi dengan PLN dan Dishub agar pemangkasan dilakukan hati-hati, terutama pada area yang berdekatan dengan kabel listrik dan lampu penerangan jalan. Semua ini dilakukan demi keselamatan masyarakat,” tambahnya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan, Yadi Mulyadi, menyebutkan bahwa selama Oktober hingga awal November 2025, pihaknya telah memangkas lebih dari 1.200 pohon di 10 kecamatan. Sebagian besar pohon yang dipangkas adalah jenis angsan, mahoni, trembesi, dan flamboyan yang berumur tua dan memiliki dahan besar.
Langkah mitigasi ini diharapkan mampu mengurangi risiko kecelakaan akibat pohon tumbang yang kerap terjadi di Jakarta Selatan setiap kali hujan deras disertai angin kencang. Pemerintah juga berkomitmen untuk mengganti setiap pohon yang ditebang dengan bibit baru yang lebih kuat dan aman bagi lingkungan perkotaan.
“Pemangkasan ini bukan berarti mengurangi ruang hijau. Justru kami ingin memastikan ruang terbuka hijau tetap aman, asri, dan berfungsi optimal untuk warga,” tegas Anwar.
Dengan intensitas hujan yang terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir, Pemkot Jakarta Selatan menegaskan bahwa seluruh jajaran tetap siaga penuh selama 24 jam guna memastikan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan masyarakat di wilayahnya.








