1.Farel Prayoga Ungkap Dianiaya Ibu Tiri dan Uangnya Dikuras Hingga Tersisa Rp10 Ribu
Jakarta Selatan PENGAKUAN Pilu Farel Prayoga mengungkap pengakuan memilukan saat menjadi tamu di podcast Denny Sumargo. Ia menyatakan pernah mengalami kekerasan dari ibu tiri sejak usia 8 tahun dan keluarganya mengambil seluruh penghasilannya, hingga saldo rekeningnya hanya tersisa Rp10 ribuan
Farel bercerita bahwa setelah viral dan menghasilkan miliaran rupiah, uang tersebut dikendalikan orang tua dan dipakai untuk pembelian yang tidak ia ketahui, termasuk seekor kuda Di saat butuh uang, ia hanya menemukan saldo Rp56 ribu, bahkan menyentuh Rp10 ribu
Selain itu, ia mengungkap perlakuan kasar dari ibu tirinya, seperti pernah diusir rumah dan tak diizinkan tidur, meninggalkan luka emosional mendalam
Saat ini, Farel tinggal bersama manajernya di Jakarta dan telah belajar mengelola keuangannya secara mandiri.
Artikel 2 – Gaya Human-Interest
Hidup Farel Prayoga: Dari Apresiasi Panggung ke Luka Keluarga
Di balik sorotan gemerlap panggung dan senyum viralnya, tersimpan cerita kelam Farel Prayoga. Di usia 8 tahun, ia tak hanya dituntut mengamen, tetapi juga sempat dianiaya oleh ibu tirinya—saja menolak untuk tidur dan bahkan mengusirnya dari rumah
Baca Juga: Pelajar Dibacok saat Dibonceng Temannya di Jaksel, Diduga Korban Tawuran
Ketika namanya melejit, ia menyerahkan semua pendapatan—yang kabarnya mencapai miliaran rupiah—kepada orang tua. Namun, ia terkejut saat saldo di ATM hampir habis, bahkan tinggal Rp56 ribu hingga Rp10 ribu Uang itu sementara digunakan untuk pembelian kuda dan lainnya, tanpa penjelasan yang jelas
Kini, Farel tinggal bersama manajernya di Jakarta, mendapatkan pendampingan lebih baik—khususnya dalam mengelola keuangan dan lanjutan pendidikan.
Artikel 3 PENGAKUAN Pilu Farel Prayoga Gaya Opini & Inspiratif
Di Balik Lagu Ojo Dibandingke: Pelajaran tentang Kepercayaan, Keluarga, dan Kemandirian
Pengakuan Farel Prayoga memberi perenungan mendalam: pentingnya manajemen keuangan sejak muda dan transparansi dalam keluarga.
Saat uang miliaran tak tersisa, dan perlakuan kasar terjadi di rumah, Farel justru belajar mandiri. Kini, di bawah bimbingan manajer, ia mulai memantau keuangan serta menata masa depan lebih baik.
Cerita Farel menunjukkan bahwa popularitas bisa menjadi pedang bermata dua. Harus ada sistem proteksi: baik dari orang tua, manajer, maupun pihak terkait. Semoga kisahnya membuka mata publik—bahwa menghadapi trauma masa kecil bisa menjadi jalan menuju kemandirian dan kekuatan diri.