Indosat Indosat Indosat

Tawuran Remaja di Pasar Rebo Dipicu Ajakan di Media Sosial

Indosat

Jakarta Selatan Tawuran Remaja yang terjadi Senin dini hari (9/6) di Kampung Tengah, Pasar Rebo, menewaskan satu remaja berusia 24 tahun. Lebih mengejutkan, insiden itu merupakan hasil perjanjian dua kelompok remaja melalui media sosial.

Kapolsek Pasar Rebo, AKP I Wayan Wijaya, mengungkap bahwa ajakan untuk tawuran memang kerap berawal dari komentar provokatif hingga video tantangan di platform medsos.

Indosat

Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin, memastikan pengawasan siber diperketat. “Kami pantau akun-akun yang sering mengunggah konten tawuran. Ini sudah meresahkan,” katanya.


2. Zona Merah Tawuran Jakarta Timur: Siapa Bertanggung Jawab?

Jakarta – Duren Sawit, Cakung, Jatinegara, dan Pasar Rebo kini dicap sebagai zona merah tawuran remaja. Data Polres Metro Jakarta Timur mencatat 35 kasus hanya dalam tiga bulan pada 2024.

Mengapa tawuran makin marak? Penelusuran menunjukkan bahwa:

  • Sebagian remaja menganggap tawuran sebagai ajang eksistensi.

  • Media sosial memicu adu gengsi dan provokasi.

  • Kurangnya pengawasan orang tua saat malam hari.

Ini bukan hanya soal hukum, tapi juga soal krisis identitas di kalangan remaja.

1 Orang Tewas Akibat Tawuran, Polisi Tangkap 5 Pelajar SMK : Okezone  Megapolitan
Tawuran Remaja

Baca Juga: Jasa Marga prediksi 790 ribu kendaraan tinggalkan Jabotabek selama libur Idul Adha 2025

3. Tawuran Remaja Digital: Ketika Ponsel Lebih Tajam dari Sajam

Jakarta Timur – Tawuran di era digital tak lagi diawali lewat tatap muka, tapi lewat scroll dan click. Dua kelompok remaja bisa saling tantang hanya lewat TikTok, Instagram, atau grup WhatsApp.

Pakar media sosial, Rian Siregar, menyebut bahwa “konten pamer senjata tajam” dan video bentrok justru mendapat banyak likes, membuat remaja makin tergoda untuk tampil ekstrem.

Solusinya bukan hanya blokir akun, tapi membentuk budaya digital yang sehat.


4. Remaja, Gengsi, dan Kekerasan: Mengapa Tawuran Terus Terjadi?

“Banyak dari mereka berasal dari keluarga kurang perhatian. Tawuran jadi ajang aktualisasi diri,” katanya.

Ini berarti, peran sekolah dan keluarga sangat krusial. Bukan sekadar memberi aturan, tapi juga waktu, dialog, dan empati.


5. Dari Kematian, Kita Belajar: Saatnya Ajak Anak Berdamai dengan Diri Sendiri

Jakarta Timur – Korban tawuran Pasar Rebo bukan sekadar angka. Ia adalah anak dari seseorang, sahabat dari seseorang, dan bagian dari masyarakat.

Wafatnya seorang remaja 24 tahun karena perjanjian tawuran adalah sinyal darurat. Saatnya berhenti menyalahkan, dan mulai mendengarkan.

Apa yang membuat anak kita rela bertaruh nyawa demi “konten” atau “harga diri kelompok”? Jawabannya bisa dimulai dari ruang makan di rumah sendiri.


6. Patroli Siber & Sekolah Damai: Dua Senjata Lawan Tawuran

Jakarta – Pemkot Jakarta Timur menggandeng unit siber untuk mengawasi akun medsos yang kerap jadi sarang ajakan tawuran.

Namun, pendekatan represif saja tak cukup.

“Anak muda itu butuh wadah.

Indosat